Cinta dan Tanggung Jawab

Cinta dan Tanggung Jawab

Kau tertawa jika bersamanya.
Kau bahagia melihat hangat senyumnya.
Hari terasa indah jika ia disampingmu.
Waktu terasa lama menunggu jumpa dengannya.

Wahai engkau manusia pecinta yg dimabuk asmara.
Cinta adalah sebuah tanggung jawab.
Sempurnakanlah cintamu sebagai setengah agama.
Jika tidak, kembalikan pada Alloh, itu yg terbaik.
Semoga dimudahkan jalan mu kesana.

Dua Sisi

Dan akhirnya rasa sakit dan derita itu yg menguatkanmu,
Menyadarkan dirimu,
Bahwa hidup memang tidak mudah,
Bahwa hidup perlu perjuangan dan pengorbanan.
Bahwa hidup mu tak lepas dari pertolongan Tuhan disetiap peristiwa.
Bahwa hidup mu selalu diiringi doa orang-orang tercinta.

Dan jika engkau terlena dg semua kenikmatan,
Sedikit peringatan hendaknya dapat menyadarkanmu,
Bahwa engkau termasuk orang yg beruntung,
Bahwa engkau telah melupakan betapa banyak kemurahan Tuhan,
Bahwa engkau harus banyak bersyukur,
Bahwa engkau jg harus berguna bagi sekitar, bukan untuk dirimu saja.

Istirahat Sejenak

Bila raga tlah tunaikan tugasnya,
Waktunya yg lama membuat ia melebihi batasannya,
Namun jiwa tak jua kunjung merasa puas dengan capaiannya,
Mungkin itu waktunya untuk istirahat,
Menghapus dosa-dosa yang diri perbuat,
Menyadari betapa indahnya nikmat Yang Kuasa pada masa itu,

Pejamkan mata melihat indahnya bintang dalam angan,
Berteman dengan dingin walaupun di tengah teriknya mentari,
Merasakan dekatnya suara degupan jantung,
Seolah berdzikir mengingat keagungan Ilahi,
Ini waktunya dirimu untuk istirahat, dalam nikmatnya sakit.

Jalan ini

Ketika kebenaran dan orang yang memperjuangkannya semakin terkucil.
Kebaikan dan nilai moral dianggap kecil.
Disimpan ditempat nan jauh, gelap dan terpencil.
Untuk mencapainya, harus melalui jalan berkerikil.
Tak heran banyak yang menyerah, seperti halnya si Akil.

Tidak mengapa, jalan ini memang tidak mudah dilalui.
Ia terjal, berkelok, penuh onak dan berduri.
Namun, pribadi ihsan akan terus berdiri.
Perjuangkan cita-cita yang suci.
Demi janji dan pengabdiannya pada Ilahi.

Selat Sunda

Selat Sunda - Merak
Selat Sunda – Merak

Apa yg terfikirkan di benak ente ketika disebutkan Selat Sunda? Jawa, Merak, Bakauheni, Lampung, Pelabuhan, Laut, Air? Tapi bagi ane lebih dari itu. Bagi ane, Selat Sunda mempunya makna lebih dalam dari pada 112M, ya itu adalah kedalaman maksimal Selat Sunda.

Selat Sunda adalah sebuah kata kerja. Ia dapat mewakili perasaan rindu, rindu ingin segera jumpa dengan orang tercinta. Ia juga mewakili Lanjutkan membaca Selat Sunda

Ujian Cinta

Siapa yang pernah kehilangan harta benda?
Kehilangan HP, laptop, dompet?
Maka jangan pernah sekali-kali menyalahkan Allah
Duhai, Allah terlalu kaya untuk mengambil harta kita
Dialah yang memiliki semesta alam

Siapa yang pernah kehilangan kesempatan?
Kesempatan sekolah, kesempatan pekerjaan?
Maka jangan sedikitpun menyalahkan Allah
Wahai, Allah terlalu pemurah untuk menutup kesempatan kita
Sungguh Dialah yang menciptakan kehidupan,
yang darinya muncul berjuta kesempatan

Siapa yang pernah kehilangan orang yang disayangi?
Suami? Istri? Anak?
Maka jangan tergoda menyalahkan Allah
Sungguh, Allah terlalu penyayang untuk mengambil orang yang kita sayangi
Dialah yang masih pengasih dan penyayang

Siapa yang pernah gagal rencananya?
Gagal semua yang sudah disusun?
Maka jangan pernah menyalahkan Allah
Sungguh, Allah terlalu sempurna rencananya untuk gagal
Dialah yang maha merencanakan, dan pasti sempurna sudahlah

Lantas kenapa beban kehidupan itu datang?
Silih berganti terasa, menghimpit dada rupanya, dan membuat sesak?
Kemudian kenapa semua kejadian harus terjadi?
Membuat kaki melangkah berat, nafas menghela panjang?

Karena Allah mencintai kita.
Di mana-mana, tentu saja, cinta itu harus diuji.
Mengertilah, hal yang sangat sederhana ini
Allah mencintai kita, maka Allah menguji kita
Sungguh tidakkah kita ingin membalas cinta tersebut?
Dengan selalu mengingat, menyebut, bersama
Maka semoga kita bisa membalas rasa cinta itu dengan baik

* dikutip dari puisi “Ujian cinta yang sebenarnya – Tere Lije”

Manusia dan Hartanya

Berhadapan dengan harta, manusia seperti meminum air laut.
Semakin diminum, semakin kering tenggorokan, semakin haus.

Manusia ini mengejar harta dengan segala cara,
Manusia ini menganggap harta sebagai tujuan ia hidup.

Walau nafsu akan harta selalu diperturutkan,
Manusia ini tidak akan pernah puas,
Manusia ini tidak akan pernah cukup.
Sampai mulutnya disumpal tanah,
Sampai maut menghinggapinya.

Sadarlah manusia,
Harta bukanlah tujuan kita hidup,
Harta adalah titipan,
Harta adalah fasilitas menggapai ridhoNya,
Harta adalah sarana menuju cintaNya.

Bila Ku Jatuh Hati

bila kujatuh hati
pelangi pun tak cukup melukis
berjuta indahnya rasa ini

bila ku jatuh hati
inginku titipkan rindu ini pada mentari
agar sinarnya tetap menghangatkan sanubari

bila ku jatuh hati
perasaan itu membuat rembulan tersipu sendiri
sinarnya yg sendu seperti mewakili maksud hati

bila ku jatuh hati
lautan yg dalam pun tak dapat memahami
dalamnya kerinduan di hati

bila ku jatuh hati
oh hujan, tak dapatkah kau mengerti
ramai datang mu pun tak dapat mengisi kosongnya hati

bila ku jatuh hati
perkenankanlah kami Ya Robbi
membingkai cinta ini dalam satu ikatan suci nan abadi

bila ku jatuh hati
Robbi, satukan kami sebagai pasangan sejati
membangun keluarga Rabbani

Berjuang di Jalan Lurus

Ya Alloh,
Ikhlaskan diri kami dalam menjalani pahit kenyataan,
Akibat setianya kami pada kejujuran.

Ya Alloh,
Teguhkanlah hati kami, sadarkan hati kami,
Bahwa ada hikmah pada setiap takdir dan ketentuan Mu.

Ya Alloh,
Mudahkan kami untuk melalui jalan kebenaran,
Walau aral dan batu menjadi penghalang.

Ya Alloh,
Tolonglah kami dalam sempit dan lemahnya keadaan,
Karena Engkaulah sumber segala kekuatan.

Mungkin,
Kami bukanlah hamba yang terbaik,
Dosa kamipun bertumpuk,
Amalanpun kadang kala masih buruk.

Namun izinkanlah kami,
Untuk selalu berusaha berada di jalan lurus Mu,
Jalan yg Engkau ridhoi,
Jalan mereka yang Engkau beri rahmat,
Bukan jalan mereka yang tersesat dan terlaknat.